Sekitar pukul 20.00 WIB pada tanggal 19 November
2015 di Asrama Mahasiswa Kalimantan Timur (AMKT) Mangkaliat Yogyakarta, acara
silaturahmi mahasiswa Kalimantan timur yang ada di Yogyakarta berlangsung.
Tentu bukan semua mahasiswa Kalimantan timur yang datang, namun hanyalah
beberapa perwakilan dari asrama-asrama propinsi dan kabupaten, serta organisasi
beratas namakan Kalimantan timur. Beberapa alumni KPMKT (Keluarga Pelajar dan
Mahasiswa Kalimantan Timur) Yogyakarta pun datang menghadiri silaturahmi
tersebut. Silaturahim dimulai dengan perkenalan santai oleh seluruh peserta,
kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari tuan rumah dan salah satu alumni
KPMKT Yogyakarta. Setelah itu, kegiatan selanjutnya adalah acara inti yaitu sharing
perihal KPMKT yang diisi dengan pemaparan beberapa alasan mengapa KPMKT perlu
dibentuk kembali, manfaat terbentuknya KPMKT, serta sejarah singkat KPMKT
sebelum KPMKT vakum.
Masih banyak yang belum mengetahui mengapa KPMKT itu vakum dan apa aja yang terjadi sebelumnya. Jadi, berdasarkan cerita yang disampaikan oleh M. Ilham, KPMKT itu sempat vakum pada tahun 2008 hingga 2010 dan ketua sebelum vakumnya KPMKT saat itu adalah bang Yase. Namun, pada tahun 2011, terdapat mubes yang diwakili perwakilan daerah dan akhirnya terpilihlah Deni sebagai ketua KPMKT yang kemudian bersekretariatan di AMKT Kersik Luwai. Saat KPMKT terbentuk, kegiatan yang diajukan ke pusat tidak mendapatkan respon yang baik. Tak lama, pada tahun 2012 Deni mengundurkan diri atau bisa dikatakan menghilang, kemudian kepemimpinan digantikan oleh sekretarisnya Oky Fawzi. KPMKT 2011 kemudian dinyatakan vakum karena kebanyakan koordinator di KMPKT menghilang sehingga tidak adanya arahan yang jelas, disamping itu tidak adanya feedback dari KPMKT pusat. Tak lama, terdapat kegiatan PON (Pekan Olahraga Nusantara) dari IKPMDI (Ikatan Keluarga Pelajar dan mahasiswa Daerah Indonesia) Yogyakarta. Namun karena vakumnya KPMKT, mulai saat itu 3 asrama propinsi yang mencoba mewadahi namun masih belum maksimal, dan disinilah dirasakan perlu dibangkitkan kembali KPMKT.
Selain permasalahan diatas, dari hasil pemaparan
oleh M. Furqan dan Pandi Ahmat, diketahui bahwa sejak awal mereka datang ke
Yogyakarta (tahun 2013), mereka tidak mengenal KPMKT, dan selama tinggal di asrama
propinsi ada beberapa kejadian yang terjadi diantaranya:
- Tidak ada saling kenal antar sesama warga Kalimantan Timur walau berkuliah di kampus yang sama,
- Kejadian meninggalnya mahasiswa asal Kabupaten berau yang terbiarkan didalam kamar kos nya,
- Adanya mubes PP pusat dan teman-teman tiga asrama propinsi mengikutinya untuk perwakilan Yogyakarta,
- Info-info dari IKPMDI Yogyakarta yang terhenti di wilayah Asrama Propinsi, serta
- Adanya pertemuan dengan IA-KPMKT Yogyakarta dan kemudian mendapat himbauan untuk membentuk kembali KPMKT.
Menyadari
hal-hal tersebut mereka merasa melangkahi teman-teman Kalimantan timur yang
lain yang tinggal selain di asrama propinsi yang tidak mengetahui informasi
apapun, dan merasa KPMKT perlu dibangkitkan kembali agar semua mengetahui
informasi dan merasakan kebaikan/keuntungan yang ada dan tidak hanya terhenti
di asrama propinsi.
Perlunya membangkitkan KPMKT pun diperkuat oleh pernyataan pak Didit selaku alumni KPMKT tahun 1974, ia mengatakan “kita (read: Mahasiswa Kaltim) masih membutuhkan wadah, khususnya untuk komunikasi, penyebaran informasi, dan wadah itu entah nantinya bernama KPMKT atau apapun, namun intinya kita butuh wadah untuk kepentingan kita bersama.” Selain itu, ia juga menyampaikan pesannya bahwa dalam berorganisasi ini janganlah sampai mementingkan kepentingan politik, dan dalam pembentukan pengurusnya pun tidak harus berasal dari daerah mana, kabupaten mana, tapi harus berdasarkan kapasitas dan kompetensinya.
Sebenarnya keuntungan apa sih yang didapat setelah KPMKT terbentuk? Apa tidak takut jika kembali tidak mendapat feedback apapun dari pusat? Keuntungan utama saat terbentuknya KPMKT tentulah tersedianya wadah bagi kita semua mahasiswa dan pelajar Kalimantan Timur di Yogyakarta, wadah untuk menyampaikan aspirasi contohnya saja mengkritisi pusat, dan adanya informasi yang terpusat. Sedangkan untuk kasus apakah bias saja nanti kegiatan kita tidak direspon oleh pusat atau tidak kemungkinan itu pasti ada. Namun, pertama-tama kita harus bersatu dulu, menjadi pondasi yang kokoh sehingga masalah apapun yang datang nanti kita akan lalui bersama.
Dari perbincangan yang cukup panjang, banyak pendapat bahwa lebih baik pada malam itu juga dibentuk tim formatur pembentukan KPMKT Yogyakarta.
Perlunya membangkitkan KPMKT pun diperkuat oleh pernyataan pak Didit selaku alumni KPMKT tahun 1974, ia mengatakan “kita (read: Mahasiswa Kaltim) masih membutuhkan wadah, khususnya untuk komunikasi, penyebaran informasi, dan wadah itu entah nantinya bernama KPMKT atau apapun, namun intinya kita butuh wadah untuk kepentingan kita bersama.” Selain itu, ia juga menyampaikan pesannya bahwa dalam berorganisasi ini janganlah sampai mementingkan kepentingan politik, dan dalam pembentukan pengurusnya pun tidak harus berasal dari daerah mana, kabupaten mana, tapi harus berdasarkan kapasitas dan kompetensinya.
Sebenarnya keuntungan apa sih yang didapat setelah KPMKT terbentuk? Apa tidak takut jika kembali tidak mendapat feedback apapun dari pusat? Keuntungan utama saat terbentuknya KPMKT tentulah tersedianya wadah bagi kita semua mahasiswa dan pelajar Kalimantan Timur di Yogyakarta, wadah untuk menyampaikan aspirasi contohnya saja mengkritisi pusat, dan adanya informasi yang terpusat. Sedangkan untuk kasus apakah bias saja nanti kegiatan kita tidak direspon oleh pusat atau tidak kemungkinan itu pasti ada. Namun, pertama-tama kita harus bersatu dulu, menjadi pondasi yang kokoh sehingga masalah apapun yang datang nanti kita akan lalui bersama.
Dari perbincangan yang cukup panjang, banyak pendapat bahwa lebih baik pada malam itu juga dibentuk tim formatur pembentukan KPMKT Yogyakarta.
Tim Formatur Pembentukan KPMKT Yogyakarta
Penanggung jawab: IA KPMKT
Tin Formatur:
1.
M. Furqan (Ketua
Tim)
2.
Pandi Ahmat
(Wakil Ketua Tim)
3.
M. Faroci
4.
M. Ali Usman
5.
Hesty C.
6.
Zaenal
7.
Arie Nurhayatie
Mungkin
memang terkesan terburu-buru, namun harapannya teman-teman yang masuk kedalam
tim dapat bertanggung jawab lebih dalam menyebarkan informasi kepada
teman-teman Kalimantan timur yang lain perihal langkah besar yang sudah kita
mulai bersama ini.
Langkah selanjutnya adalah adanya
pertemuan kecil untuk tim formatur bersosialisasi ke teman-teman Kaltim di
Yogyakarta guna memperkenalkan KPMKT sebelum terbentuk, dan pada hari Senin
tanggal 23 November nanti akan ada pertemuan selanjutnya di asrama Kutim/Kubar
untuk membicarakan proposal pembentukan dan konsep pembentukan KPMKT. Dan semoga dengan langkah awal yang dilakukan teman-teman ini nantinya dapat memberikan dampak dan manfaat kepada mahasiswa dan pelajar kalimantan timur yang sedang melaksanakan studinya di yogyakarta dengan di aktifkannya kembali KPMKT sebagai wadah pemersatu Pelajar dan Mahasiswa Kalimantan Timur yang ada di Yogyakarta.
Dokumentasi
Silaturahmi Asrama-asrama Kalimantan Timur Yogyakarta dengan IA-KPMKT
Yogyakarta di AMKT Mangkaliat Yogyakarta:
Para
Srikandi Kalimantan Timur di Yogyakarta
Salah
satu perwakilan IA-KPMKT Yogyakarta Bang Didit (KPMKT-1974)
Saudara Muamar Ahmad Ketua AMKT Mangkaliat Yogyakarta Periode
2015-2016
Perbincangan
antara Mahasiswa Kalimantan Timur Yogyakarta dengan IA-KPMKT Yogyakarta
Pandi
Ahmat (yang pertama dari kanan foto) salah satu anggota Mangkaliat menjelaskan
sedikit tentang KPMKT dan dinamika yang terjadi di Mubes PP KPMKT di Jakarta
pertengahan juni Lalu
Kakak-kakak
perwakilan IA-KPMKT Yogyakarta
terlihat sangat menarik sekali.. artikelnya cukup bagus , terimakasih sudah berbagi
BalasHapusST3 Telkom